My name is Wahyudi Rakib Apryarsah, 27 years old, from Indonesia and a young peasant from the Indonesian Peasants Union (SPI).

The focus of agricultural commodities from peasant members of SPI are food crops, plantation crops, horticultural crops, and others. In my capacity as a young peasant, I am focusing on developing agricultural products and on strengthening peasant cooperatives to realize equitable peasant welfare and economic sovereignty.

The challenge in agricultural business due to the COVID-19 pandemic is the decline of people’s purchasing power to consume products from peasants. Meanwhile, production is relatively stable so products accumulate in warehouses. As a result, producers must reduce the economic value of the products so that their products can be absorbed. This disrupts the economy of peasants in rural areas.

To overcome the constraints caused by COVID-19, the government through the Ministry of Agriculture should make a special policy to absorb food products from peasants and peasant cooperatives and strengthen peasant cooperatives as the economic base of peasants. The government should also prepare a financing scheme for small peasants whose economies are disrupted by COVID-19. This means that from production to distribution, the marketing of agricultural products must be guaranteed by the government through special regulations.

If my policy recommendation is guaranteed and implemented, as a young peasant, I will strengthen my organization, organize young peasants, especially through peasant cooperatives and guard the policy in cooperation with the government.

Wahyudi Rakib
Indonesia

Nama saya Wahyudi Rakib Apryarsah. Umur saya 27 tahun. Saya dari Indonesia dan pemuda tani anggota Serikat Petani Indonesia. Adapun fokus komoditas pertanian dari petani anggota Serikat Petani Indonesia adalah tanaman pangan, tanaman perkebunan, tanaman hortikultura, dan lain-lain. Saat ini, dalam kapasitas saya sebagai pemuda tani yang menjadi bagian dalam organisasi SPI, saya berfokus tidak hanya mengembangkan produk pertanian, namun juga dengan memperkuat koperasi petani untuk mewujudkan kesejahteraan petani secara adil dan kedaulatan ekonomi petani.

Tantangan dalam usaha pertanian karena adanya Pandemi Covid-19 adalah menurunnya daya beli masyarakat dalam mengonsumsi produk dari petani, sementara produksi petani relatif stabil sehingga produk petani menumpuk di gudang dan rata-rata petani harus menurunkan nilai ekonomi produk yang dihasilkan agar produknya terserap, dan ini akan mengganggu perekonomian para petani di pedesaan.

Rekomendasi kebijakan yang perlu dibuat oleh pemerintah dalam mengatasi kendala akibat Covid-19 adalah sebaiknya pemerintah melalui Kementerian Pertanian membuat kebijakan khusus untuk menyerap produk pangan dari petani dan koperasi petani, dan memperkuat koperasi petani sebagai pengelola produk dari pertanian. Pemerintah juga sebaiknya menyiapkan skema pembiayaan bagi petani kecil yang telah terganggu perekonomiannya akibat Covid-19. Artinya dari sektor produksi hingga distribusi pemasaran pertanian harus dijamin oleh pemerintah melalui regulasi yang khusus.

Jika rekomendasi kebijakan dari saya dijamin untuk diimplementasikan oleh pemerintah, saya sebagai pemuda tani akan memperkuat organisasi saya, mengorganisir para pemuda tani, khususnya melalui koperasi petani dan mengawal kebijakan tersebut dengan bekerjasama dengan pemerintah.

Tags:

Comments are closed